oleh

Membangkitkan Kawasan 1001 Air Terjun di Kota Angin

Nganjuk, mataramanews.com – moderator diskusi ‘Trabas Medan Satukan Tunggal Rogo Mandiri’ yang juga Pemimpin Redaksi Jawa Pos Radar Kediri Mahfud mengatur pembicara kepala daerah secara berurutan sesuai geografis. Namun, semangat Plt Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi membuat aturan itu ‘berubah’. Dia menjadi ‘penampil’ kedua setelah Wabup Tulungagung Gatut Sunu.

“Untuk mempermudah diskusi,” ucap sang moderator sambil mempersilakan Marhaen memaparkan potensi dan kendala di daerahnya.

Dan, Kang Marhaen-sebutan akrab sang Plt Bupati Nganjuk-terlihat sangat siap. Dia berdiri di depan peserta dengan menampilkan slide yang sudah tersusun rapi. Di slide itu Kang Marhaen mengawali paparan dengan menyebut bahwa mereka punya trase sepanjang 39,68 kilomter. Dan, hebatnya, semua jalan sudah bisa dilewati kendaraan.

“Sayangnya saat tim ekspedisi ke Nganjuk tidak mendapatkan kampung dan pasar imajiner,” katanya yang diteruskan dengan mengundang  tim ekspedisi menjelajah ulang potensi daerahnya.

Baca Juga :  Tikungan Tajam dan Jalan Sempit Jadi Tantangan

Masuk ke wilayah Mataram, tradisi dan budaya lokal di kawasan Selingkar Wilis di Kota Angin masih sangat kental. Dia mencontohkan, objek wisata andalan yang berada di areal Selingkar Wilis adalah Air Terjun Sedudo. Air terjunnya dikenal bisa menjadikan orang awet muda. Sebab itu, Marhaen berpesan, ketika mandi di Sedudo semua badan harus basah.

“Kalau hanya berendam setengah badan, tubuh yang awet muda hanya sebagian saja,” kelakarnya.

Menurut Marhaen, Pemkab Nganjuk selama ini menaruh perhatian serius untuk membangun kawasan Selingkar Wilis. Wilayah pegunungan Wilis punya potensi wisata yang sangat besar. Dia menyebutnya dengan kawasan 1001 air terjun. Mulai dari Bajulan di Kecamatan Loceret sampai air terjun di Kecamatan Sawahan. Jumlahnya juga banyak.

Potensi yang dimiliki Kota Angin itu semakin terangkat apabila infrastrukturnya bagus. Karena itu, pada 2020 lalu, pemkab mengusulkan dana alokasi khusus penugasan sebesar Rp 63,55 miliar untuk pembangunan infrastruktur di kawasan Selingkar Wilis.

Baca Juga :  Begini Kondisi Keluarga Korban Kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182

Jenis kegiatan yang diusulkan adalah peningkatan ruas jalan Kuncir-Pogoh (Loceret-Ngetos) senilai Rp 25,24 miliar; peningkatan ruas jalan Selopuro-Kepel (Ngetos) sebesar Rp 3,82 miliar; pelebaran ruas jalan Kuncir-Seidorejo (Sawahan) senilai Rp 17,25 juta; dan pelebaran ruas jalan Bulak-Kepel (Sawahan) Rp 8,05 miliar. Serta satu lagi adalah pemeliharaan berkala ruas jalan Mangunsari-Bajulan (Loceret) Rp 9,16 miliar.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Gunawan Widagdo menambahkan, sebagian jalan kawasan Selingkar Wilis ada yang sudah terealisasi. Yaitu pelebaran ruas jalan Kuncir-Sidorejo yang panjangnya hanya 2,4 kilometer. Lebar jalan 6 meter dan besar anggarannya Rp 4,5 miliar.

Sedangkan satu proyek lagi adalah pemeliharaan berkala ruas jalan Mangunsari-Bajulan. Panjangnya 2,5 kilometer. Anggarannya sebesar Rp 10 miliar.

“Semuanya kegiatan itu dari dana alokasi khusus (DAK),” kata pria yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Nganjuk.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *