oleh

DPRD Kabupaten Madiun Serukan Pemilu Damai

Madiun, Mataramanews.com – Pesta demokrasi lima tahunan benar-benar ditunggu masyarakat. Tentunya, Pemilu 2024 harus meriah dan penuh kegemberiaan.

Lantaran masyarakat diberikan kebebasan seluas-luasnya menyalurkan hak suara di pemilu. Meski bebas, bukan berarti dilakukan sesukanya. Tetap harus menjunjung tinggi etika.

Saling menghomati meski beda pilihan dan pandangan. ‘’Karena prinsipnya, pemilu itu harus meriah, santai, dan santun,’’ tegas Ketua DPRD Kabupaten Madiun Fery Sudarsono.

Etika dan sikap saling menghormati sebagai poin penting dalam pelaksanaan pemilu. Seusai pemilu, ujung-ujungnya para pemilik hak suara tetap bertemu dan beraktivitas bersama.

Pun punya tanggung jawab sama bergotong royong membangun negara dan daerahnya.

‘’Maka dari itu, penting menjaga etika,’’ tuturnya.
Setali tiga uang, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Madiun Slamet Rijadi pun menginginkan Pemilu 2024 damai.

Pemilih tidak hanya berhak menyalurkan suaranya. Mereka juga berkewajiban menjaga keamanan dan kenyamanan saat pemilu berlangsung.

Salah satunya menghormati dan menghargai perbedaan pilihan. Dengan kondusivitas pemilu yang terjaga dan sesuai aturan, pemimpin idaman masyarakat pun pasti didapatkan.

‘’Pemimpin hasil dari pilihan masyarakat ini diharapkan bisa mewujudkan mimpi dan keinginan masyarakat Indonesia keseluruhan,’’ bebernya.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Madiun Kuwat Edi Santoso menyebut pemilu dan partai politik adalah sebuah keniscayaan dalam negara demokrasi.

Sehingga perlu peran negara, penyelenggara, peserta hingga masyarakat pengguna hal suara dalam pemilu.

Negara menjaga pelaksanaan pemilu dengan tidak berpihak. Penyelenggara dengan memastikan regulasi dan pelaksanaan pemilu tepat waktu.

Peserta melalui jiwa kompetitif memenangkan kontenstasi dengan memegang teguh kaidah dan aturan demokrasi.

‘’Yang lebih penting masyarakat, bisa menyambut pesta demokrasi dengan hati senang, tenang dan tidak berlebihan,’’ imbuhnya.

Kuwat pun berharap, semua pihak bisa memberikan contoh yang baik dalam berdemokrasi. Saling menghormati dan menghargai hak orang lain atau kelompok lainnya.

Selama semua pihak mampu menjunjung aturan, maka kontestasi akan berjalan baik. Pun menghasilkan pemimpin terbaik untuk masyarakat.

‘’Kami harap masyarakat bisa hadir di TPS pada 14 Februari nanti untuk menggunakan hak pilihnya, presiden dan wakil presiden serta legislatif dengan hati jernih,’’ ungkapnya.

Sementara, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Madiun Mujono mengakui perbedaan pilihan dalam pemilu lumrah.

Perbedaan bukan alasan untuk menggunakan kekerasan. Apalagi sampai dinodai perilaku arogan dan intimidasi.

Hal itu justru membuat masyarakat antipati terhadap demokrasi. Baik kader maupun konstituen, wajib mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Utamanya menjaga kondusivitas pemilu mulai saat kampanye ataupun coblosan berlangsung.

‘’Prinsipnya hidup selalu berdampingan sehingga perlu sikap saling menghargai tanpa intimidasi kepada pihak-pihak yang beda pilihan sekalipun, ‘’ tegasnya.

Dalam rangka pemilu 2024, Mujono pun mengimbau agar masyarakat Kabupaten Madiun menggunakan hak pilihnya. Hadir di TPS sesuai wilayah coblosannya.

Pasalnya, keikutsertaan dalam  pemilu dianggapnya bagian dari partisipasi dalam pembangunan negara. ‘’Karena satu suara bisa menentukan nasib bangsa,’’ tuturnya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *