MADIUN,mataramanews.com – Proyek pembangunan sebuah gedung di ruas jalan nasional di Desa Bagi, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun, menuai masalah. Tanah urukan yang diangkut truk-truk berceceran di jalan karena bak yang memuat tanah tidak ditutup menggunakan terpal.
Akibatnya, banyak tanah berceceran di sepanjang jalan di sekitar lokasi pembangunan gedung dan membahayakan pengguna jalan, baik kendaraan roda dua maupun roda empat.
“Memang ada keluhan dari pengguna jalan. Makanya tadi saya sudah perintahkan Kanit Patroli agar melakukan penertiban, minimal harus pakai terpal. Kemudian kotoran-kotorannnya diminta menyapu semua, sudah dari pagi saya sampaikan ke Kanit Patroli,” kata Kasatlantas Polres Madiun, AKP Ari Bayuaji ketika dikonfirmasi, Senin (29/3/2021) sore.
Ari menuturkan, aktivitas pengurukkan tanah tersebut sudah berlangsung sekitar tiga hari terakhir. Ia menyebut, kalau tanah uruk yang tercecer terkena air hujan maka dapat menyebabkan jalan licin dan mengakibatkan kecelakaan.
“Sudah sekitar tiga hari aktivitas pengurukan, kalau hari ini sampai sore tidak ada tindak lanjut, saya akan panggil pengelolanya. Sebab kalau hujan nanti licin. Kalau hujan licin, pasti itu berbahaya,” jelasnya.
Seharusnya agar tidak tumpah ke jalan, lanjutnya, bak truk yang memuat material tanah ditutup dengan terpal. Selain itu, tidak diisi tanah hingga melebihi kapasitas bak truk.
“Di sekitar lokasi juga harus sudah disiapkan tim untuk membersihkan dari jalan. Karena sangat membahayakan, kalau masih ngeyel saya tilang semuanya nanti. Nanti saya cek lagi ke Kanit Patroli,” tegasnya.
Pantuan di lokasi, tampak tumpahan urukan tanah menutupi ruas badan jalan sepanjang sekitar 100 meter. Kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut, terutama kendaraan roda dua, harus ekstra hati-hati agar tidak tergelincir.
Seorang pengguna jalan, Ari Wahyu menyesalkan kecerobohan kontraktor pembangunan gedung yang tidak memperhatikan keselamatan jalan. Padahal ruas jalan nasional itu dilewati berbagai kendaraan mulai bus, truk hingga sepeda motor.
“Kalau hujan, tanah urukan yang tumpah itu menjadi lumpur sehingga jalan licin. Kondisi itu membahayakan pengguna jalan yang melewati ruas jalan tersebut. Bisa jadi pemotor yang melewati jalan itu jatuh karena jalannya licin,” kata Wahyu.
Wahyu berharap ada pihak yang bertanggung jawab membersihkan tumpahan urukan tanah yang memenuhi jalan. Ia khawatir apabila ruas jalan yang tertutup urukan jalan itu tidak segera dibersihkan, maka dapat menyebabkan kecelakaan.
Komentar