Nganjuk, mataramanews.com – Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi, meresmikan Taman Nyawiji yang berada di jantung Kota Bayu, nama lain Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Minggu (1/1/2023).
Menurut Kang Marhaen, sapaan akrab Marhaen Djumadi, peresmian Taman seluas 10.054 meter persegi ini merupakan kado khusus dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) kepada masyarakat Nganjuk di momen tahun baru 2023.
“Alhamdulillah hari ini kita berikan kado kepada masyarakat Nganjuk untuk rekreasi perkotaan ya. Kita resmikan hari ini Taman Nyawiji, yang selama ini masyarakat melihat atau dinamakan Taman Seng,” kata Kang Marhaen.
Dijuluki “Taman Seng” karena sebelumnya taman yang berada di Kawasan Ekonomi Nganjuk (KEN) ini sebelumnya tertutup rapat oleh seng.
Pembangunan Taman Nyawiji dimulai sejak 2019. Kala itu anggaran yang dikucurkan mencapai Rp 2.991.400.000, diambilkan dari APBD Kabupaten Nganjuk tahun 2019.
Pada tahun yang sama, pengerjaan taman yang dieksekusi CV Kurnia Jaya tersebut selesai. Namun taman tak kunjung dibuka karena pekerjaannya belum sepenuhnya tuntas. Pemkab kemudian memutuskan untuk menutup Taman Nyawiji dengan seng.
Baru pada 2022, pembangunan Taman Nyawiji kembali dilanjutkan dengan dibagi menjadi dua proyek.
Taman Nyawiji sisi selatan dikerjakan oleh CV Kurnia Jaya dengan anggaran sebesar Rp 1.445.061.446, dari pagu Rp 1,8 miliar. Dana pembangunannya bersumber dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT).
Sementara Taman Nyawiji sisi utara dikerjakan oleh CV Panorama Indah dengan anggaran sebesar Rp 2.157.838.075, dari pagu Rp 2.274.000.000. Pembangunannya berasal dari Dana Insentif Daerah (DID).
Jika ditotal, maka pembangunan Taman Nyawiji sisi selatan dan utara pada tahun 2022 menelan anggaran kurang lebih Rp 3,6 miliar. Namun jika ditotal sejak 2019 dana yang sudah dikucurkan sebesar Rp 6,5 miliar.
Kang Marhaen mengaku senang dengan dibukanya Taman Nyawiji ini. Ia berharap keberadaan taman kota ini dapat memanjakan masyarakat Kabupaten Nganjuk.
“Sekarang (Taman Nyawiji) kita buka, moga-moga ini juga berkah untuk masyarakat,” ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan tersebut.
“Saya berharap taman ini betul-betul bisa digunakan untuk rekreasi perkotaan, sehingga saya minta tolong, karena ini sistemnya lighting beberapa titik, tolong jangan dirusak lighting-nya, lampu jangan diambil,” lanjutnya.
Selanjutnya, Kang Marhaen berpesan agar masyarakat Kabupaten Nganjuk menjaga fasilitas yang ada di Taman Nyawiji.
“Rumput-rumput jangan diinjak-injak, yang ketiga terkakit sampah, membangun kesadaran. Sekarang saya berharap betul kepada masyarakat Nganjuk, kalau ada sampah di bawahnya, di dekatnya, mohon diambil,” pintanya.
Dalam kesempatan itu, Kang Marhaen juga meminta kepada dinas terkait, dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Nganjuk, untuk melengkapi fasilitas di Taman Nyawiji seperti kursi untuk pengunjung.
“Ini harus full untuk wifi, sehingga anak-anak bisa untuk belajar di sini, yang kedua tempat duduk, tolong tempat duduknya juga disiapkan,” ucap Kang Marhaen.
“Kemudian yang ketiga yang masih kurang apa? Tempat-tempat sampah, itu harus banyak, paling enggak 100 lah di beberapa titik,” sambung dia.
Menurut Kang Marhaen, Taman Nyawiji ini bebas diakses masyarakat umum. Setiap warga, lanjutnya, bisa mengadakan acara di taman kota ini.
“Tiap Minggu misalnya, Minggu pagi mau bikin acara di sini boleh, kemudian di Alun-alun (Nganjuk) bisa. Sekarang masyarakat kita kasih banyak alternatif, termasuk Alun-alun di Berbek,” paparnya.
Kang Marhaen melanjutkan, Taman Nyawiji juga dilengkapi dengan fasilitas parkir di sirip Jalan A Yani Nganjuk, dan lahan parkir di Pasar Wage Baru Nganjuk.
“Kantong parkir sementara ini alternatif di Jalan A Yani, terus kemudian di Pasar (Wage Baru), terus kemudian di selatan taman juga ada,” pungkas dia.
Salah satu warga, Khusnul (25), mengaku senang dengan dibukanya Taman Nyawiji. Menurutnya, Taman Nyawiji bisa menjadi salah satu alternatif wisata dalam kota di Kota Bayu.
“Bagus lah, memuaskan buat anak-anak juga, buat wisata juga bagus. Apalagi kalau malam lampunya nyala malah tambah bagus,” kata perempuan asal Desa Sendangbumen, Kecamatan Berbek, Kabupaten Nganjuk itu.
“Harapannya ya tambah maju lagi, tambah berkreasi lagi lah Nganjuk kota-nya,” lanjut Khusnul.
Komentar