Nasib Teman Kos Soekarno, Ditembak Mati di Toilet, Terlibat Pemberontakan PKI Madiun, Mayat Dibakar

Daerah175 Dilihat

Madiun, mataramanews.com – Tak hanya G30S/ PKI di Jakarta pada tahun 1965, konflik PKI juga pernah pecah di Madiun pada tahun 1948 yang dipimpin oleh tokoh PKI (Partai Komunis Indonesia) Muso.

Satu di antara bukti sejarah adanya konflik tersebut adalah Monumen Kresek yang berdiri di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun.

Semua bermula dari kepulangan Muso dari Uni Soviet pada bulan Agustus 1948.

“Di Uni Soviet Muso belajar revolusi, ia pulang ke Indonesia menggunakan pesawat dan mendarat di Tulungagung,” kata pengamat sejarah, Ketua Historia van Madioen, Septian Dwita Kharisma, Jumat (30/9/2022).

Muso langsung bertolak menuju ibukota negara, Yogyakarta. Ia bertemu dengan petinggi negara termasuk Presiden Soekarno yang tak lain teman se-kosan, saat sama-sama menjadi murid HOS Cokroaminoto di Peneleh, Surabaya.

“Sesampainya di Indonesia, Muso mengkonsolidasi kekuatan kiri dan perlahan ingin membangkitkan kembali PKI,” lanjutnya.

Saat itu, Muso melihat ada partai politik ‘sayap kiri’ yang lebih besar dibandingkan PKI yaitu Partai Sosialis di bawah naungan Amir Syarifuddin yang saat itu menjabat sebagai Menteri Penerangan, lalu mendapatkan kepercayaan menjadi Menteri Pertahanan sekaligus Perdana Menteri.

Soekarno melengserkan Amir Syarifuddin dari jabatannya sebagai Menteri Pertahanan dan Perdana Menteri pada Januari 1948 dan digantikan Mohammad Hatta.

“Pada bulan Februari 1948, Amir Syarifuddin membuat Front Demokrasi Rakyat (FDR) di Surakarta yang merupakan koalisi Partai Buruh Indonesia, Partai Sosialis, dan PKI,” lanjutnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *