oleh

Pasar Muamalah Akan Dibangun di Madiun, Warga Ditawari Koin Dinar/Dirham

Madiun – Pasar Muamalah yang transaksi jual belinya menggunakan dinar/dirham akan dibangun di Madiun. Warga pun sempat ditawari uang koin dinar/dirham.

Yang menawari adalah orang-orang suruhan Slamet, bekas pemilik sawah tempat yang akan didirikan Pasar Muamalah. Slamet telah menjual sawah itu kepada seseorang yang akan membangun Pasar Muamalah di atasnya.

Orang-orang suruhan Slamet itu menawarkan dinar/dirham kepada warga di musala dan masjid.

“Pernah keliling masjid dan musala untuk menawarkan koin logam dinar/dirham,” ujar warga setempat, Suraya (61) kepada Nusantaranew.com Kamis (4/2/2021).

Penawaran dinar/dirham itu, kata Suraya, belum lama, sekitar dua bulan lalu. Namun penawaran uang logam itu gagal. Tidak ada satupun warga yang membelinya.

“Tidak ada yang mau waktu itu, lagian bukan uang rupiah untuk transaksi jual beli,” kata Suraya.

Hal senada juga dikatakan oleh Idris (43) pemilik warung di dekat lokasi yang akan dibangun Pasar Muamalah. Menurut Idris, koin Dirham itu ditawarkan ke warga dengan harga Rp 42 ribu per koin.

“Satu koin dirham itu dijual Rp 42 ribu. Tapi tidak ada yang mau,” ujar Idris.

Warga juga diminta tanda tangan untuk persetujuan pembangunan pasar, termasuk Idris Tetapi Idris menolak untuk tanda tangan.

“Saya juga ndak mau disuruh tanda tangan persetujuan pembangunan pasar,” kata Idris.

Idris menambahkan orang yang menawarkan koin dirham/dinar untuk ditukar uang Rp 42 ribu tersebut dua di antaranya mengenakan baju gamis jubah. “Dua di antaranya pakai jubah lainnya pakaian biasa,” tandasnya.

Sebelumnya warga menolak pembangunan Pasar Muamalah yang juga dibenarkan warga Desa Teguhan. Alasannya karena transaksinya menggunakan non rupiah.

“Jelas warga menolak karena infonya transaksi menggunakan dinar/dirham. Jelas menyalahi aturan, kenapa tidak dengan rupiah,” celoteh Suraya (61).

Lokasi persis pasar itu tidak berada di pinggir jalan raya. Namun di lingkungan persawahan dengan jalan utama menuju lokasi melewati perkampungan padat penduduk.

Pantauan nusantaranews.com, lokasi tanah yang akan di bangun Pasar Muamalah tersebut berada di tengah sawah. Untuk menuju lokasi harus melewati perkampungan padat penduduk dengan lebar jalan tiga meter.Lokasinya di Dukuh Bendan RT 20 dan masih berupa tanah bekas sawah. Tanah sawah itu, milik warga setempat bernama Slamet dan dibeli oleh seseorang dengan luas sekitar 1.400 meter persegi.

Lokasi tanah yang akan dibangun pasar merupakan jalan buntu dan tidak ada jalan tembusan. Lokasi berjarak sekitar 500 meter dari kantor Desa Teguhan. Tampak cor di atas saluran air untuk jalan masuk yang bertulis tanggal pembuatan 20 September 2020.

Tanah tersebut ditanam rumput gajah dan kacang panjang serta tampak beberapa gorong-gorong tergeletak di lokasi.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *