Bojonegoro, Mataramanews.com – Pertandingan antara Deltras FC dan Persibo Bojonegoro pada 11 Februari lalu dalam lanjutan Pegadaian Liga 2 2024/2025 meninggalkan banyak kisah.
Pertandingan yang berlangsung di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo ini berakhir dalam suasana ricuh, di mana terjadi kekerasan yang melibatkan pemain dari kedua tim. Tak hanya itu, ofisial dan suporter juga ikut terlibat dalam insiden tersebut.
Namun, cerita tidak berakhir di situ. Baru-baru ini, PT Liga Indonesia Baru (LIB) secara resmi membatalkan gol yang dicetak Persibo Bojonegoro ke gawang Deltras Sidoarjo, serta memutuskan untuk melanjutkan pertandingan yang sempat terhenti tersebut pada waktu yang akan datang.
Keputusan ini tertuang dalam surat bernomor 065/LI-COR/I/2025 yang ditandatangani oleh Direktur Utama LIB, Ferry Paulus, dan telah disampaikan kepada kedua klub.
Langkah ini diambil setelah Komite Banding (Komding) PSSI menolak nota banding yang diajukan oleh Persibo. Pertandingan yang tertunda tersebut dijadwalkan akan dilanjutkan di Stadion Sasana Krida AAU, Yogyakarta, pada Sabtu, 18 Januari 2025.
Dengan demikian, LIB membatalkan hasil akhir yang sebelumnya 1-1, dan menyatakan bahwa Deltras FC masih unggul 1-0 hingga menit keempat injury time babak kedua.
Manajemen Persibo Bojonegoro jelas tidak dapat menerima keputusan tersebut. Terlebih lagi, keputusan LIB dianggap tidak logis dan tidak pernah terjadi di liga mana pun di seluruh dunia.
Oleh karena itu, manajemen telah menyiapkan tim pengacara untuk menangani masalah ini. “Kami menggunakan dua pengacara, satu dari dalam negeri dan satu lagi dari luar negeri,” jelas Deddy Adrianto Wibowo, perwakilan Persibo Bojonegoro, saat ditemui di Jakarta pada Kamis (16/1/2025).
Deddy juga merasakan banyak kejanggalan terkait keputusan LIB yang membatalkan gol Persibo dan memindahkan pertandingan lanjutan ke Yogyakarta.
“Mengapa tidak ada pengumuman atau diskusi dari LIB mengenai penjadwalan laga yang harus ditunda, padahal babak delapan besar akan dimulai pada 18 Januari mendatang?” keluhnya.
Keputusan ini menimbulkan kebingungan di kalangan tim dan penggemar, karena tidak ada kejelasan yang diberikan oleh pihak LIB.
Deddy Adrianto Wibowo mengeluarkan pernyataan yang bisa dianggap sebagai ancaman. Ia menegaskan bahwa jika LIB dan PSSI tidak dapat menyelesaikan masalah ini, mereka akan membawa kasus tersebut ke tingkat yang lebih tinggi dengan melaporkannya kepada FIFA.
“Kami harus diskusi dengan pengacara, dan seperti apa langkah-langkah yang akan kami lakukan. Jika memang tidak selesai di sini, kami akan mengajukan gugatan ke FIFA,” tegasnya.
Dengan demikian, Deddy menunjukkan keseriusan pihaknya dalam menuntut penyelesaian yang adil terhadap masalah ini.
Komentar