oleh

Pertemuan FX Rudy dan Jokowi di Tengah Isu Reshuffle

Solo, mataramanews.com – Pertemuan Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo dengan Presiden Jokowi menjadi pembicaraan hangat beberapa hari kemarin. Terlebih, pertemuan kedua sosok yang pernah bareng memimpin Kota Solo itu dilakukan di tengah isu reshuffle atau perombakan kabinet.

Tetapi Rudy menyampaikan pertemuan dengan sahabatnya di Istana itu bukan membahas soal reshuffle. Melainkan hanya sekadar kangen-kangenan saja dan membicarakan seputar keluarga.

Rudy yang akrab disapa Brengos itu menyampaikan kedatangannya ke Istana bukan karena dipanggil Jokowi, tapihanya sekadar mampir.

“Nggak dipanggil (Jokowi), mampir. Kalau ke sini (Jakarta) disuruh mampir, yo mampir to yo (ya mampir lah ya), (kemarin) jam 5 sore. Nggak ada pembicaraan di lain ngomong-ngomong keluarga. Nggak ada (pembicaraan soal reshuffle),” kata Rudy saat dihubungi wartawan, Selasa (27/12/2022).

Rudy mengaku di Jakarta karena sedang ada urusan pekerjaan. Menurutnya pertemuan dengan Jokowi itu berlangsung sekitar sejam.

“Ada urusan kerjaan, kemarin dipesan. Saya kalau ke Jakarta disuruh menginformasikan Mensesneg (Menteri Sekretaris Negara). Saya di Jakarta kalau ada (waktu) longgar, sowan (menghadap Jokowi),” ucapnya.

Rudy menegaskan tak ada obrolan mengenai politik antara dirinya dengan Jokowi saat itu. “Nggak ada pembicaraan politik, ora enek (tidak ada), pembicaraan reshuflle nggak ada,” jelasnya.

Menurutnya, pertemuan dengan Jokowi itu hanya membahas seputar keluarga. Kepada Jokowi, Rudy mengaku bercerita tentang jari istrinya yang baru saja patah.

“Pak Jokowi cerita soal kemarin ngunduh mantu (Kaesang dan Erina) sukses, udah itu saja,” pungkas Rudy.

Rudy juga menampik pertemuannya dengan Presiden Jokowi berkaitan dengan tawaran jabatan menteri atau isu reshuffle. Pertemuan yang berlangsung lebih kurang satu jam itu hanya sebatas obrolan ringan saja.

“Aduh, nggak, nggak ada pembicaraan itu (ditawari menteri). Nggak ada pembicaraan apapun kecuali ngobrol bareng wae (aja),” pungkasnya.

Ketua DPP PDIP Said Abdullah menilai pertemuan itu lebih ke hubungan karib yang terjalin antara Jokowi dan Rudy. Menurutnya terlalu dini apabila pertemuan itu ditafsirkan berkaitan dengan isu reshuffle.

“Pertemuan Pak Jokowi dan Pak Rudy terlalu dini untuk ditafsirkan berkaitan dengan isu reshuffle kabinet,” kata Said kepada wartawan,

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *