Madiun, mataramanews.com– Inflasi Kota Madiun pada Desember 2022 tercatat 0,58 persen. Angka itu lebih rendah jika dibanding inflasi Jawa Timur sebesar 0,60 persen dan nasional 0,66 persen.
Kepala BPS Kota Madiun, Dwi Yuhenny mengatakan, inflasi Kota Madiun memang cukup terkendali. Hal itu dikarenakan upaya Pemkot Madiun dalam mengendalikan laju inflasi. Salah satunya, program Walikota Madiun, Maidi dengan mengadakan gebrakan warung tekan inflasi (Wartek) di beberapa titik lokasi.
“Inflasi Kota Madiun terkendali ya. Jadi program-programnya pemkot kemarin itu sangat berhasil,” katanya usai menggelar pers rilis berita resmi statistik (BRS) secara virtual, Senin (2/1/2023) kemarin.
Selain Wartek, Pemkot Madiun juga memberikan subsidi ke sejumlah komoditas yang dijual pedagang. Utamanya di pasar-pasar tradisional. Sehingga dapat dijangkau masyarakat. Apalagi pada moment natal 2022 dan menjelang tahun baru 2023 (Nataru) kemarin, inflasi Kota Madiun terjaga.
“Jadi ketika energi (harga BBM.red) naik fantastis, pemkot mulai gencar kan melakukan program-program jitu. Sehingga inflasinya terkendali,” ujarnya.
Berdasarkan data BPS, ada sejumlah komoditas yang mengalami inflasi atau kenaikan harga pada Desember 2022, diantaranya beras, cabai rawit, serta kenaikan tarif kereta api. Sedangkan komoditas penekan inflasi di antaranya turunnya harga daging ayam ras, cabai merah serta aneka jenis buah.
Adapun dari delapan kota penghitung inflasi nasional di Jawa Timur, tertinggi terjadi Sumenep 1,13 persen. Kemudian Banyuwangi 0,73 persen, Probolinggo 0,60 persen, Kediri 0,59 persen. Selanjutnya Malang, Madiun dan Surabaya sama 0,58 persen serta Jember 0,57 persen.
Komentar