mataramanews.com,Garuda Select – angkatan ketiga sudah menjalani latihan di Inggris selama satu bulan. Anak-anak Indonesia pun merasakan betul perbedaannya jika dibandingkan dengan pengalaman di kampung halaman.
Sebanyak 21 pemain lolos seleksi untuk mengikuti program Garuda Select musim ini. Ada tiga pemain yang merupakan pemain Garuda Select angkatan kedua. Sementara 18 yang lain mendapatkan pengalaman baru berlatih sepak bola di luar negeri.
Intensitas latihan dan jaga makanan menjadi dua hal utama yang sangat berbeda bila dibandingkan dengan latihan di Indonesia.
“Perbedaan sangat terasa terutama di intensitas latihan. Di Inggris, intensitas lebih tinggi dan keras. Selain itu, soal makanan juga sangat diperhatikan dimana menu yang disajikan bergizi untuk atlet.”
“Disiplin jadi hal nomor satu di sini, baik di dalam maupun luar lapangan,” kata Dustin Pratama Bramantio, salah satu bek Garuda Select, dalam laman resmi program tersebut.
Fisik merupakan fokus utama para pelatih kepada pemainĀ Garuda Select. Harus diakui postur tubuh mereka kalah dibandingkan pemain dari Eropa. Hal ini tampak dalam laga pertama kontra Port Vale.
“Selama di sini latihan lebih ketat dan kesalahan harus diminimalisir. Fisik pemain juga lebih diperhatikan agar para pemain bisa tampil kuat hingga peluit panjang dibunyikan,” ujar Roki.
“Tim pelatih di sini sangat teliti. Ketika melakukan kesalahan, pelatih langsung memberikan koreksi dan pemain harus segera memperbaikinya. Saya merasakan banyak perkembangan terutama dari segi fisik dan teknik. Saya juga lebih paham peran seorang gelandang bertahan,” jelas Noval Junior Iskandar.
Sementara itu, Ibnul Mubarak, pemain yang mendapat pujian dari Dennis Wise usai laga melawan Port Vale bercerita porsi latihan Garuda Select lebih padat dibandingkan dengan di Indonesia.
“Saya harus kerja keras dan tanggung jawab untuk mengikuti metode latihan yang diberikan pelatih. Sangat beda jauh, di Indonesia bersama SSB saya latihan seminggu tiga kali, sementara di Garuda Select sehari dua kali,” ucap Ibnul Mubarak.
Komentar