oleh

Kasus DBD di Kabupaten Madiun Melonjak, 13 Orang Terjangkit

Madiun, Mataramanews.com – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Madiun mengalami lonjakan signifikan sejak awal 2025. Hingga pertengahan Februari, Puskesmas Wungu mencatat sudah ada 13 kasus, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya lima kasus di periode yang sama. Untuk mencegah penyebaran lebih luas, Puskesmas Wungu bergerak cepat dengan melakukan fogging di dua lokasi, yakni Desa Karangrejo dan Kelurahan Munggut, Kecamatan Wungu, pada Selasa (18/2/2025) pukul 07.00 WIB.

Petugas dari Puskesmas Wungu lakukan fogging di dua lokasi terdampak, yakni Desa Karangrejo dan Kelurahan Munggut, Kecamatan Wungu. IDN Times/ Riyanto

Petugas medis menyisir berbagai titik yang berpotensi menjadi sarang nyamuk Aedes Aegypti, termasuk selokan dan genangan air di ember bekas. Ismiran, Programer DBD Puskesmas Wungu, menegaskan bahwa kesadaran masyarakat sangat diperlukan dalam memutus rantai penyebaran nyamuk penyebab DBD.

“Semua tempat yang berkaitan dengan air bisa menjadi sarang nyamuk, termasuk ember yang dibiarkan berisi air. Oleh karena itu, masyarakat harus rutin melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan membersihkan bak mandi, selokan, dan tempat penampungan air,” ujarnya

Petugas dari Puskesmas Wungu lakukan fogging di dua lokasi terdampak, yakni Desa Karangrejo dan Kelurahan Munggut, Kecamatan Wungu. IDN Times/ Riyanto

Meningkatnya kasus DBD di Madiun juga dirasakan langsung oleh warga. Tutus Hermiati (40), seorang warga setempat, menceritakan bahwa kedua anak kembarnya, Assifa dan Azzahra (7), baru saja pulih setelah terjangkit DBD.

“Sepulang sekolah mereka tiba-tiba demam tinggi, menggigil, dan badan pegal-pegal. Kami segera membawa mereka ke rumah sakit, tetapi panasnya tidak turun-turun,” kata Tutus.

Suhu tubuh Assifa dan Azzahra bahkan sempat mencapai 39 derajat Celsius, membuat keduanya harus menjalani perawatan inap selama enam hari. “Perlahan trombosit mereka turun, tapi alhamdulillah sekarang sudah sembuh,” tambahnya.

Petugas dari Puskesmas Wungu lakukan fogging di dua lokasi terdampak, yakni Desa Karangrejo dan Kelurahan Munggut, Kecamatan Wungu. IDN Times/ Riyanto

Dengan meningkatnya jumlah kasus, Puskesmas Wungu mengimbau warga untuk lebih waspada dan aktif dalam mencegah penyebaran nyamuk DBD.

“Jangan menunggu hingga ada korban. Jaga kebersihan lingkungan, rutin lakukan PSN, dan terapkan pola hidup sehat,” tegas Ismiran.

Masyarakat diharapkan tidak hanya mengandalkan fogging sebagai solusi utama, tetapi juga melakukan langkah pencegahan mandiri agar kasus DBD tidak semakin meningkat dan wilayah mereka tidak masuk ke dalam zona merah penyebaran penyakit ini.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *