Gandeng BI, Wali Kota Madiun Maidi Matangkan Rencana Gelar Festival Pecel dan Nasi Porang

Daerah80 Dilihat

MADIUN – Wali Kota Madiun, Maidi mematangkan rencananya untuk menggelar Festival Pecel dan Nasi Porang pada tahun 2022 ini.

Berbagai pihak telah diajak berbicara oleh Maidi, termasuk Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri, Sofwan Kurnia.

Maidi menuturkan, UMKM di Kota Madiun sudah mulai bangkit setelah adanya Pandemi Covid-19.

Dengan adanya festival pecel dan nasi porang ini diharapakan bisa semakin mendorong pertumbuhan ekonomi di Kota Pendekar.

“Insya Allah tempatnya akan saya bangun pada bulan Maret. Lalu pada bulan April-Mei bisa selesai,” kata Maidi saat audiensi dengan BI Kediri, di Ngrowo Bening, Rabu (5/1/2022).

Tempat yang dimaksud Maidi adalah di sepanjang Jalan Pahlawan, terutama di sekitar Taman Sumber Wangi.

“Nanti di sana tempat sentralnya. Sekitar Patung Merlion hingga depannya Bakorwil. Lalu Kabah untuk manasik kami perbaiki semua, kami buat payung seperti di Madinah itu,” jelasnya.

Maidi sendiri berharap sinergitas dengan BI untuk peningkatan ekonomi dari pandemi Covid-19 terus berjalan, sehingga kemiskinan dan kebodohan bisa ditekan.

Sementara itu, Sofwan Kurnia mengaku optimis Festival Pecel dan Nasi Porang bisa mendatangkan wisatawan domestik untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Kota Madiun.

“Kami siapkan acaranya agar tidak hanya sekali, tapi bagaimana terus menjadi kegiatan atraksi wisata yang mengundang wisatawan domestik,” ucap Sofwan.

Dengan datangnya wisatawan ke Festival Pecel dan Nasi Porang pasti akan membawa efek domino bagi UMKM yang lain, terutama yang ikut dipajang dalam festival tersebut.

“Kami dari BI akan mendukung dengan onboarding UMKM dengan mendorong berjualan secara online dalam bentuk virtual expo UMKM,” jelas Sofwan.

“Bisa juga pecel dijual secara online. Jadi giatnya hybrid, ada yang online dan ada yang langsung,” lanjutnya.

Sofwan sendiri melihat strategi Maidi dalam melakukan rem dan gas untuk membangkitkan ekonomi di masa Pandemi Covid-19 sudah pas.

“Kami lihat ekonomi cukup terakselerasi. Yang paling mudah dilihat dari kerumunan yang pasti akan menimbulkan adanya transaksi. Mobilitas itu pasti mendorong kegiatan ekonomi jadi lebih aktif lagi,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *